Memahami Penilaian dan Analisis Saham

 

cara membeli saham

Sebagai seorang investor atau trader, Smart People tidak boleh hanya mengetahui cara membeli saham dan menjualnya. Salah satu hal penting yang akan mendukung kesuksesan dalam aktivitas investasi maupun trading saham adalah melakukan penilaian sekaligus analisis pada saham-saham yang diperdagangkan tersebut.

4 Penilaian dalam Saham

Penilaian saham sejatinya digunakan untuk mempertimbangkan apakah suatu investasi tersebut layak dijalankan atau tidak. Dengan begitu, investor akan membuat keputusan secara tepat kemudian mendapatkan imbal hasil seperti yang diharapkan.

Secara teoritis, terdapat 3 jenis penilaian, yaitu nilai buku berdasarkan pembukuan emiten, nilai pasar berdasarkan harga saham di pasar, serta nilai intrinsik berdasarkan nilai saham yang sebenarnya terjadi. Adapun metode dan pendekatan penilaian yang dilakukan di antaranya:

1. Pendekatan Price Earnings Ratio (PER)

PER merupakan metode penilaian yang menunjukkan hubungan antara pasar saham dengan earning per share yang saat ini digunakan secara luas sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham. Secara umum, PER merupakan angka yang biasa dipakai sebagai analisis fundamental keuangan suatu perusahaan.

Jika dirumuskan secara matematis, PER dapat dirumuskan sebagai harga saham yang dibagi earning per share. Dengan begitu, untuk setiap lembar saham, PER mengindikasikan harga saham saat ini yang setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama setahun.

Saat ini, nilai PER yang ideal adalah mulai dari 20-25 kali lipat penghasilan. Akan tetapi, tentu saja nilai tersebut harus disesuaikan dengan sektor usaha yang dioperasikan. Bisa saja dua perusahaan alat rumah tangga yang masing-masing memiliki nilai PER 23 dan 16 sama-sama dikategorikan memiliki PER rendah.

2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF)

Untuk mengetahui cara membeli saham yang tepat, Smart People juga perlu mengetahui pendekatan DCF. Pendekatan ini dilakukan dengan mendiskon cash flow masa depan proyeksi kinerja perusahaan di masa lalu.

Tentunya, hal ini dilakukan untuk memperoleh nilai wajar perusahaan di masa depan maupun masa sekarang. Meski demikian, metode ini juga sangat tepat dipakai pada kondisi suatu negara yang secara makro dan mikro ekonomi kurang stabil.

3. Pendekatan Price Book Value (PBV)

Merupakan suatu penilaian saham yang dipakai untuk menilai harga saham. Adapun caranya yakni dengan membandingkan harga pasar dengan nilai buku perusahaan (book value). Book value sendiri merupakan modal yang dikuasai perusahaan dan tercantum pada kolom aktiva di pencatatan neraca perusahaan.

PBV merupakan acuan para investor dalam memilih harga saham. Jika nilai PBV kurang dari 1, maka bisa dibilang harga saham tersebut murah. Sebaliknya, apabila nilainya lebih dari 1, maka dapat dikatakan harga saham emiten tersebut cenderung mahal.

Mengetahui nilai PBV sangat penting bagi investor untuk dapat membandingkan harga saham suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Meski demikian, PBV tidak dapat menjadi satu-satunya acuan untuk menentukan kualitas saham milik emiten tersebut.

4. Klaim Kontingensi

Selain ketiga istilah penilaian saham yang sudah banyak diketahui di atas, ada satu lagi penilaian yang juga tidak boleh ketinggalan begitu saja, yakni klaim kontingensi atau kontinjensi. Kontinjensi sendiri merupakan suatu keadaan ketidakpastian mengenai kemungkinan laba atau rugi perusahaan yang baru akan selesai dengan adanya peristiwa di masa mendatang.

Metode penilaian yang satu ini menggunakan model harga opsi untuk mengukur nilai aset yang tidak atau belum menghasilkan arus kas namun sudah memiliki harga pada keadaan tertentu di masa yang akan datang.

2 Cara Analisis Saham

Selain melakukan penilaian, dalam suatu keputusan cara membeli saham juga penting untuk mengetahui bagaimana melakukan analisis. Secara umum, ada dua jenis analisis saham yang banyak diketahui, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental

Analisis ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan hal-hal yang mampu menggerakkan harga saham itu sendiri. Dengan melakukan analisis ini, seorang investor akan menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan hingga tingkat persaingan dengan perusahaan lain.

Hal-hal seperti potensi industri juga memiliki pengaruh cukup penting dalam analisis ini. Bahkan beberapa investor sampai melakukan analisis pasar dan ekonomi secara makro maupun mikro untuk mendukung hasil analisis yang berkualitas.

2. Analisis Teknikal

Selain itu, analisis teknikal juga penting dilakukan oleh para trader dan investor saham. Bukan tanpa alasan, analisis yang lebih menekankan perkembangan dan pergerakan harga saham dalam satu rentang waktu ini menjadi poin penting untuk menentukan kapan pembelian maupun penjualan saham bisa dilakukan.

Mudahnya, analisis ini lebih menekankan pola kenaikan dan penurunan harga saham perusahaan dibandingkan dengan hanya melihat kondisi ekonomi secara makro. Dengan begitu, analisis ini banyak berhubungan dengan pola dan fluktuasi harga yang ditunjukkan dalam grafik.

Itulah beberapa penilaian dan analisis sebelum Smart People memutuskan cara membeli saham apapun. Sejatinya, penilaian maupun berbagai analisis di atas tidak semudah yang dibayangkan, namun dengan dukungan aplikasi investasi yang tepat, Smart People tentu akan terbantu.

Gunakan RHB Tradesmart yang dikenal memiliki beragam fitur tanpa perlu khawatir mengalami lag. Untuk menikmati semua fitur tersebut, yuk segera download RHB Tradesmart ID dari Play Store atau App Store sekarang juga!

Source:

Perdana, Arkan. (2023). Analisis Fundamental dan Teknikal: Apa Saja Perbedaannya?. Glints.com

Prasetyo, Yogi. (2018). Analisis Penilaian Saham dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

Sukmawati, Erni Estika, dkk. (2013). Analisis Fundamental Dengan Pendekatan Price Earning Ratio untuk Menilai Kewajaran Harga Saham dan Keputusan Investasi. Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Brawijaya.

 

Tidak ada komentar untuk "Memahami Penilaian dan Analisis Saham"